Sumber Foto: Arum Catur Wahyuni
Kabar Mahasiswa, Yogyakarta - Hari raya Idul
Adha 1437 Hijriah, Senin, 12 September 2016 merupakan berkah bagi seluruh umat
Muslim di dunia. Setiap tahun, warga desa Dengok Kulon Progo tak ketinggalan merayakan
dengan membagi rezeki yang didapat setahun ini dengan berqurban.
“Untuk tahun ini
ada 45 kambing dan 3 sapi. Setiap tahunnya disini selalu berqurban dan selalu
banyak lebih dari 10 kambing tiap tahunnya,’ ujar, Anto Dwi Prayitno salah satu
panitia qurban.
Warga yang ingin
berqurban seminggu sebelumnya sudah mendaftarkan diri ke masjid. Selanjutnya, dua hari sebelum qurban, warga mengirimkan hewan qurban pilihannya
untuk dikumpulkan di masjid dan diqurban kan.
Setelah solat
Ied, warga yang umumnya laki-laki otomatis pergi ke masjid untuk membantu
menyembelih hewan qurban. Setelah disembelih, daging-daging dipisahkan dan
dibagi kedalam plastik-plastik ukuran sedang seberat 2 kg. Selanjutnya akan
dipisahkan menurut RT (Rukun Tetangga) dan KK (Kepala Keluarga) nya.
Warga di Dusun
Dengok sendiri terdiri dari 6 RT dan 2 RW. Masing-masing adalah RT 01 /RW 01,
RT 01/ RW 01, RT 03/ RW 01, dan RT 04/ RW 02, RT 05/ RW 02, RT 06/ RW 02. Total
keseluruhan dari RT 6 RT dan 2 RW ada
150 KK yang menerima daging qurban.
Anto mengatakan
banyaknya hewan yang diqurbankan pembagian menjadi merata. Semua warga mendapat
jatah. Bahkan yang bukan warga Dusun Dengok sekalipun mendapatkan jatah karena
melimpahnya hasil qurban.
“Semuanya selalu
dapat, yang tua yang muda, berkeluarga juga tidak pun dapat hasil qurban,.
Allhamdulilah, tidak ada yang kelewatan” kata Anto.
Pembagian jatah
qurban dilakukan di masjid. Jam 14.00 WIB daging qurban siap dibagikan, warga
yang mengambil jatah mereka sudah datang sebelum waktu yang pembagian.
Pembagian dilakukan oleh ketua RT masing-masing dan diberikan kepada warga.
Semua warga datang baik ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak kecil, hingga orang tua
untuk mendapatkan jatah qurban.
Warga yang tidak
bisa datang seperti orang-orang tua, cacat, dan lain-lain diberikan langsung
oleh panitia dengan berkeliling untuk memastikan semua sudah mendapatkan jatah
hewan qurban.
“Meski masih
banyak warga disini yang kurang berada, namun mereka tiap tahun tak lupa
berkorban dan membagi hasil jerih payah mereka ke semua warga lainnya, karena
pada dasarnya manusia itu sama rata,” kata Anto.
ARUM CATUR WAHYUNI
ARUM CATUR WAHYUNI
Idenya simpel, tetapi keren. Informasi sangat lengkap. Ada data tentang lokasi juga. Pemilihan lokasi-nya juga mantap, tidak "itu-itu saja". Original. Keep original.
BalasHapus