Selasa, 20 September 2016

Beberapa Program Studi Uii Mengalami Peningkatan Pendaftarr

Kabar Mahasiswa - Penerimaan Mahasiswa baru Universitas Isllam Indonesia (UII) Periode 2016/2017 telah berlalu. Seluruh mahasiswa baru telah resmi menjadi keluarga besar UII. Tahun ini UII menerima mahasiswa baru sebanyak 4,201 orang dari 27,297 pendaftar dari seluruh Indonesia. beberapa progam studi mengalami peningkatan pada tahun ini.

UII

Dari 33 program studi S1 dan D3 yang ada di UII, terdapat 16 pogram studi mengalami peningkatan jumlah pendaftar. dan 10 di antaranya mengalami lonjakan di atas 20% apabila dibandingkan pada tahun ajaran 2015/2016. Seperti Pendidikan Kimia persentase peningkatan jumlah pendaftar 46%, Psikologi 36%, Hukum Islam 32% dan Teknik Industri IP meningkat 28%.

Selain itu, UII menerima 14 mahasiswa baru dari Thailand, 11 mahasiswa melalui program Beasiswa ASEAN dan 3 mahasiswa lainnya melalui program Beasiswa Program Studi Hukum Islam. Selain itu selama beberapa tahun terakhir jumlah pendaftar UII yang berasal dari luar Jawa terus meningkat, bahkan hingga ke wilayah Indonesia Timur seperti Sulawesi dan Papua.

Oleh Anhar Maulana.

Akreditasi A, Prodi Ilmu Komunikasi Tetap Menyediakan Empat Kelas





Mahasiswa Baru Univerista Islam Indonesia
Ilmu Komunikasi adalah salah satu Program studi yang terdapat pada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FBSB) di Universitas Islam Indonesia yang terletak pada Jalan Kaliurang KM 14,5 Sleman, Yogyakarta. Calon mahasiswa baru yang ingin mendaftar di Program Ilmu komunikasi tidaklah seikit. Program studi ilmu komunikasi ini merupakan salah satu jurusan yang banyak diminati oleh calon mahasiswa baru. Tahun ajaran 2016/2017 ini prodi ilmu komunikasi menerima banyak pendaftar.

Prodi ilmu komunikasi menyediakan kuota empat kelas yang maksimal akan di isi oleh 50 mahasiswa perkelasnya untuk tahun ajaran 2016/2017 ini. Akan tetapi dari 182 calon mahasiswa yang berhasil diterima, hanya 127 saja yang berhasil bertahan dikarenakan 55 calon lainnya mengundurkan diri. Hal ini berarti untuk angkatan tahun 2016 program studi ilmu komunikasi hanya terdapat tiga kelas di bandingkan 2 tahun terakhir yang terisi penuh 4 kelas.

Universitas Islam Indonesia menyediakan beberapa tes pendaftaran untuk dapat berhasil menjadi salah satu mahasiswa UII. Dari beberapa tes tersebut calon mahasiswa ilmu komunikasi paling banyak lolos melalui tes CBT (Computer Based Test). Dimana calon mahasiswa akan melaksanakan tes dan mengetahui hasil tes pada hari yang sama.

Tahun ajaran baru ini ilmu komunikasi menerima berbagai mahasiswa baru yang berasal dari seluruh Indonesia.  Asal mahasiswa baru paling banyak adalah dari Jawa Tengah dengan jumlah 37 mahasiswa, Yogyakarta 22 mahasiswa, Kalimantan 16 mahasiswa, Jawa Barat 10 mahasiswa, Jakarta dan Jambi masing-masing 2 mahasiswa, Jawa Timur 6 mahasiswa, NTB, Kep Riau, dan Sulawesi masing-masing 3 mahasiswa, Riau 5 mahasiswa, sumatera 4 mahasiswa, Aceh 1 mahasiswa, dan  1 mahasiswa dari Papua.

Dengan Akreditasi yang mengalami loncatan drastis dari akreditasi C menjadi akreditasi A, ilmu komunikasi masih tetap menyediakan 4 kelas yaitu masing-masing perkelas di targetkan 50 mahasiswa yang berarti ilmu komunikasi akan menerima 200 atau lebih calon mahasiswa baru pada tahun ajaran baru 2017 nanti. Penyediaan 4 kelas ini disebabkan karena faktor gedung dan ruang kelas yang kurang sehingga tidak memungkinkan untuk ilmu komunikasi menerima lebih dari 4 kelas.


Oleh: Nining Rumbia

Alasan Dibalik Penurunan Mahasiswa Baru


Kabar Mahasiswa, Kampus Terpadu - Universitas Islam Indonesia (UII) telah berdiri sejak 71 tahun yang lalu, UII selalu memiliki mahasiswa – mahasiswi kompeten dengan lulusan terbaik yang tersebar diseluruh Indonesia maupun beberapa negara lainnya dengan tujuan membangun Indonesia. Kualitas yang mumpuni dari mahasiswa/i dan alumni terbukti nyata di masyarakat, menjadikan UII sebagai universitas tertua di Indonesia yang mendapatkan kepercayaan besar oleh pemuda-pemudi Indonesia mencari dan menggali ilmunya.
Mahasiswa baru mengikuti masa orientari.
                 Foto: Panitia PESTA UII 2016
Beberapa tahun belakangan ini UII menunjukkan bahwa masyarakat dan calon mahasiswa tertarik dengan UII. Ada sebanyak 27.297 pendaftar pada tahun ini meskipun terjadi sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya yaitu 27.654 pendaftar namun tidak menyurutkan minat masyarakat terhadap UII. Menurut data dari kemahasiswaan UII, pada tahun akademik 2014/2015 terhitung 6.649 mahasiswa baru, lalu tahun akademik 2015/2016 berjumlah 5.386 mahasiswa dan pada tahun akademik 2016/2017 sebanyak 4.201 mahasiswa baru yang diterima. Dibanding tahun-tahun sebelumnya penerimaan mahasiswa mengalami penurunan, terlihat dalam tabel ada penggurangan 1.185 mahasiswa baru.
Tabel
 Pengurangan kuota mahasiswa baru ini dilakukan untuk memenuhi rasio dari Kemenristekdikti (Kementerian Riset, Teknologi, & Pendidikan Tinggi). Berdasarkan surat edaran peraturan Mentri, di perguruan tinggi swasta jumlah ideal dosen dan mahasiswa yaitu satu banding 30 (1:30) untuk mata kuliah eksakta dan untuk mata kuliah sosial, satu banding 45 (1:45). Berbeda dengan perguruan tinggi negeri rasio dosen dengan mahasiswa adalah satu banding 20 (1:20) untuk ekstakta dan satu banding 30 (1:30) untuk ilmu sosial. Jika perguruan tinggi melanggar rasio dosen dengan mahasiswa yang telah ditentukan, maka sanksi untuk perguruan tinggi tersebut ada di depan mata.
Dikutip dari LPM Himmah, Selasa (20/9/2016), seperti yang disampaikan oleh wakil rektor tiga, Abdul Jamil. Penurunan mahasiswa baru tahun ini disengaja karena rasio jumlah dosen dan mahasiswa di beberapa fakultas belum memenuhi standar, serta adanya perbaikan fasilitas terlebih dulu. 
Dengan dosen tetap UII yang berjumlah sekitar 100-an lebih, maka seharusnya UII hanya akan menerima sekitar 4.500-an mahasiswa baru. Berdasarkan tabel diatas ,UII dari tahun-ketahun berusaha untuk mengurangi penerimaan mahasiswa baru untuk mencapai standar ideal.
Penurunan mahasiswa baru sangat terasa dalam PESTA 2016 (Pesona Ta’aruf) dan PEKTA (Pekan Ta’aruf) salah satunya SERUMPUN (Semarak Ta'aruf Mahasiswa Penuh Makna) yang merupakan masa orientasi mahasiswa baru. Peserta tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang ramai, malah cenderung sepi karena mahasiswa yang lebih sedikit. Pemangkasan mahasiswa baru yang diterima berdasarkan rasio dengan dosen yang mengajar juga berdampak pada acara tahunan tersebut. 
ARUM CATUR WAHYUNI

Jurusan yang paling diminati oleh mahasiswa baru di Universitas Islam Indonesia





Kabar Mahasiswa, Kampus Terpadu - Universitas Islam Indonesia atau sering disingkat UII adalah perguruan tinggi swasta nasional tertua di Indonesia yang terletak di daerah Yogyakarta. Dengan lokasi kampus yang tersebar di beberapa wilayah, seperti kampus terpadu terletak di Jalan kaliurang km 14,5 Kabupaten Sleman dengan jarak gunung merapi hanya 20 km dan dekat dengan tempat wisata kaliurang, Universitas islam Indonesia ini memiliki 9 fakultas dan 47 jurusan, dengan 4 program diploma (D3), 23 Program studi strata (S1), 5 program profesi, 10 program strata (S2) dan 3 program strata (S3).  Ada  beberapa fakultas UII yang tersebar antara lain yaitu fakultas ekonomi terletak di jalan ringroad utara, condongcatur kabupaten sleman. Fakultas hukum terletak di Jalan Taman Siswa, kota Yogyakarta dan kampus lainnya ada di Jalan Cik Diktiro, kota Yogyakarta dan di Jalan Demangan Baru, Kabupaten Sleman.

Pada tahun ajaran baru 2015-2016 dari beberapa jurusan yang paling diminati oleh para mahasiswa baru yang pertama yaitu pendidikan kimia sebesar 450% dan yang kedua yaitu jurusan ilmu komunikasi sebesar 349,09%. awal bulan Desember tanggal 23 Juli 2016 lebih dari 27.654 calon mahasiswa baru telah ikut serta dalam ujian seleksi UII artinya terjadi peningkatan sebesar 5,36% dibanding pendaftar tahun sebelumnya yang berjumlah 26.248 pendaftar. 

Namun dari 27.654 pendaftar tersebut hanya 5.386 calon mahasiswa yang uii terima dan melakukan registrasi akhir. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 6.649 mahasiswa dikarenakan dari pihak UII sendiri berusaha menekankan dan pembatasan calon mahasiswa guna untuk menyeimbangi fasilitas yang ada di kampus, karena dari kampus UII hanya mampu memberikan fasilitas yang ada hanya mampu 5000 mahasiswa.




oleh : Andara okta      

Selasa, 13 September 2016

Harga Hewan Kurban Menjelang Idul Adha

Kabar Mahasiswa, Yogyakarta - Memperingati hari Idhul Adha 1437 H tentu menjadi sesuatu yang di tunggu - tunggu oleh para penjual dan peternak hewan kurban. Momen hari raya ini banyak di manfaat kan oleh sejumlah orang untuk mencari rezeki, salah satunya oleh bapak Muhammad Farij yang memiliki usaha layanan penyedia hewan kurban.

Foto Ilustrasi
Usaha yang di rintis sejak 10 tahun ini menjual hewan kurban dari mulai sapi, kambing, dan domba dengan harga yang bervariasi. Untuk hewan domba di jual dengan harga kisaran Rp.1.750.000 s/d Rp.3.000.000 per ekornya. Untuk sapi pak Farij mematok harga Rp.18.500.000 s/d Rp.20.000.000 per ekornya. Harga ini tentu sesuai dengan kualitas hewan kurban tersebut dan memenuhi syarat untuk di kurbankan. Perbaikan demi perbaikan di lakukan untuk menjaga kualitas hewan kurban pak Farij. 

"Lebih dari 10 tahun setia melayani ibadah qurban. Perbaikan manajemen administrasi, manajemen waktu pengantaran serta kualitas hewan qurban sentiasa kami perhatikan. Tiga tahun terakhir ini stok pakan kami menggunakan pakan fermentasi di campur hijauan, sehingga menjadikan kualitas hewan qurban terjamin baik secara kesehatan maupun ketersediaan stok pakan." Ujarnya.

Selain menjual hewan kurban, penyedia hewan kurban yang berkantor di Jl. Kaliurang km 4,5 Tawangsari CT II D2 Yogyakarta ini juga memiliki jasa antar hewan kurban untuk di kirimkan ke alamat pembeli. Usaha pak Farij telah menjual kurang lebih 3500 kambing dan 60 sapi dalam 10 tahun terakhir. "Kami akan senantiasa menjaga nilai-nilai SALAM (Sehat, Amanah, Lengkap, Antar, dan Menyalurkan) untuk layanan terbaik bagi Shohibul Qurban." ucapnya

Oleh : Anhar Maulana

Ngekos di Lodadi, Mahasiswa Kecipratan Daging Kurban




Hari Raya Idhul Adha merupakan hari besar bagi seluruh umat islam di dunia.  Seluruh masyarakat akan berkumpul dan melaksanakan sholat Idhul Adha bersama begitu pun yang dilakukan oleh warga dusun Lodadi RT 02 RW 05. Lebaran haji merupakan hari raya kedua umat islam. Setelah shalat biasanya warga akan mendapatkan daging kurban. 

Hari Raya Idhul Adha 1437 Hijriah yang jatuh pada tanggal 12 september 2016 ini  tidak terlepas dari tradisi umat islam yaitu berkurban. Hal ini pun yang dilakukan warga dusun Lodadi. Setelah melakukan shalat bersama, warga yang di tugaskan untuk melaksanakan penyembelihan dan pembagian daging kurban berkumpul pada lokasi yang telah disepakati bersama. Pemotongan hewan kurban ini dilaksanakan pada 08.00 pagi yang terletak di tengah-tengah dusun lodadi. Di lokasi penyembelihan telah didirikan sebuah tenda untuk nanti menjadi tempat untuk memotong dan membagi hewan kurban.
            “Sapinya itu ada 4, kambing yang kurban 7 yang aqiqah 1. Yang aqiqah nya sendiri jadi kambingnya ada 8” tutur Irum salah satu warga yang bertugas dalam penyembelian dan pembagian daging kurban.
Penyebelihan dan pemotongan daging kurban ini dilakukan oleh warga laki-laki dan warga perempuan mencatat, membagi  jumlah daging perbungkusnya untuk nanti dibagikan ke warga. Kebanyakan warga yang turut bertugas dalam pemotongan dan pembagian hewan hasil kurban ini didominasikan oleh warga laki-laki baik remaja maupun dewasa.
Tahun ini warga Lodadi mendapatkan 1 kambing lebih dari warga yang menjalankan sunnah aqiqah. Kambing dan sapi yang disembelih tidak langsung di bagi kepada warga. “Kalo kambingnya itu memang kami bagi cukup untuk warga lodadi, tapi kalo untuk sapinya kan seluruh jadi anak kos nya juga dapet” ungkap Irum. Untuk daging kambing hanya di peruntuhkan kepada seluruh warga lodadi RT 01 dan RT 02. Dan untuk sapi di bagikan keseluruh warga termasuk seluruh kos-kos  mahasiswa yang berdiri di dusun Lodadi. Masing-masing kos mendapat satu jatah daging sapi dan kambing.
Daging qurban akan di bagikan pada sore pukul 16.00 setelah shalat ashar. Warga terlebih dahulu di beri undangan dan kupon untuk mengambil daging kurban.  Masing-masing warga yang datang pada lokasi penyembelihan hewan qurban dan mengantri untuk mengambil jatah daging mereka, begitu pun setiap kosan yang diwakili oleh penjaga atau pemilik kos. Daging kurban dibagi secara merata ke seluruh warga yang tinggal di dusun Lodadi.
Pembagian daging kurban seperti ini telah dilakukan warga Lodadi dari tahun ketahun. Tidak ada warga yang tidak mendapatkan daging kurban begitupun setiap kosan yang ada pada dusun Lodadi. Hal kecil semacam ini yang menjadikan warga Lodadi hidup damai dan tentram.


Oleh: Nining Rumbia

Pemotongan hewan kurban di masjid Ar-rahman



PEMOTONGAN HEWAN KURBAN DI MASJID AR-RAHMAN

                                           
 sumber foto : Andara okta


Kabar Mahassiswa, Yogyakarta-  Memaknai perayaan idul adha atau idul kurban sebagai momentum untuk meningkatkan rasa sosial dan berbagi kepada sesama manusia. Sebab masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan ulur tangan dari kita. Ini menjadi pengingat kita semuanya bahwa dalam hidup kita untuk berkurban sangatlah diperlukan, “Ucap Ahmadi”. Dia juga mengatakan semangat berkurban yang telah diajarkan oleh para nabi harus dijadikan panutan dan sebagai ajang gotong royong untuk membantu kaum yang tidak mampu dengan menyediakan daging untuk dibagikannya.

Ekspresi antusias warga ini terdengar di masjid kami, yaitu masjid Ar-rahman, Sleman Yogyakarta, Senin (12/9/2016) pagi ini. Dengan jumlah kurban sebanyak 5 ekor kambing. Warga sekitar masjid Ar-rahman dan para anak-anak sangat antusias menyaksikan pemotongan, kiranya kami bersyukur Alhamdulillah dan gembira ‘’ucap Zahra’’.

Semangat berkurban masihlah kental di daerah kami, demikian pula dengan pembagian kerjaan yang muncul dari warga yang bahu membahu untuk membantu dengan berjalannya pemotongan kurban. Menurut ketua RT Bapak Ahmadi sedikitnya 23 warga turut ambil bagian karena sangat memerlukan tenaga yang cukup ekstra untuk pemotongan kurban. Waktu pemotongan dimulai dari jam 9 pagi hingga sore hari.

Hal yang sangat wajar dikarenakan kurban bukan hanya menyembelih akan tetapi harus ada pula yang bertugas memimpin doa, memegang hewan kurban, sembelih hewan tersebut, menaikkan ke tiang, menguliti, mencacah, memasukkan ke kantong dan akhirnya di bagikan ke setiap warga maupun yang telah berkurban. Tidak hanya membagikan daging ke setiap warga namun kami semua bahu membahu untuk membuat sebuah makanan dari hasil kurban tersebut ada yang berupa tengkleng dan sate. Masakan tersebut juga untuk warga di sekitar masjid ar-rahman. Semua warga menyantap hidangan tersebut dengan rasa senang dan nikmat.


Oleh : Andara okta