Selasa, 01 November 2016

Memerangi Vandalisme di Kalangan Remaja

Vandalisme di Jogja
Kabar Mahasiswa, Jogjakarta - Aksi vandalisme di kota Jogja semakin marak terjadi. aksi ini membuat para seniman mural resah. Jogja sebagai kota dengan warisan budaya yang kental telah di rusak oleh segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini pun di rasakan oleh Asyf Khilal salah satu anggota komunitas mural di jogja.

“kalo di tempat umum dan itu tidak ada tema atau tujuannya dia, itu tidak boleh. Itu salah.” Kata Asyf Khilal ketua komunitas mural Indopainting.

Ia mengatakan bahwa aksi vandalisme adalah tidakan yang tidak di benarkan. “kalo vandalisme itu cuma corat coret aja, ya memang itu tujuannya benar ya ada yang untuk protes ke pemerintah atau isu ini itu, tapi lebih banyak ke ngerusaknya seperti itu.” Ungkapnya.

Menurutnya aksi vandalisme ini karena kurangnya edukasi kepada generasi muda sehingga banyak banyak dari para pemuda melampiaskannya dengan aksi vandalisme. sebagai bagian dari tatanan masyarakat seharusnya pelaku seni melukis tembok tetap menjaga dan tidak merusak fasilitas umum
“Kalo di seni ya kita memang bebas, tapi tetep kita harus ngikutin alur yang ada.” Ujarnya.


Ia menyatakan menolak keras aksi vandalisme ini dan berkomitmen untuk memberantas vandalisme di jogja. Bersama dengan komunitas lainnya yang bergerak di bidang mural, Asyf berharap dapat meminimalisir aksi vandalisme dan membuat jogja menjadi kota yang bersih.

Oleh: Anhar Maulana

Warga Kaliurang Resah, Vandalisme tak Kunjung Henti

Tembok Rumah Warga Kotor karena Aksi Vandalisme
Kabar Mahasiswa, Kaliurang - Aksi vandalisme yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak dikenal  ini menimbulkan keresahan bagi beberapa masyarakat terutama bagi warga yang tinggal dekat dengan tempat yang sering menjadi lokasi corat-coret tersebut.
Dinding dan tembok-tembok yang awalnya bersih kemudian berubah menjadi kotor dalam waktu semalam.  Jalan Kaliurang Km 14,5 dan sekitarnya merupakan salah satu lokasi corat-coret yang dilakukan oleh beberapa orang yang tidak bertanggung jawab.
Mereka kerap kali melakukan aksi vandalisme ini pada dinding dan tembok-tembok di sekitar tempat tingal warga.  “ Itu kan merusak pemandangan, terus mengotori dinding yang tadinya rapih, bersih jadi kotor kan” tutur Marsinah salah satu warga yang menjadi korban aksi vandalisme di dinding pagar rumahnya.
Beliau juga mengatakan “ Pemandangan kan jadi kumuh ya aturan tadinya bersih”, hal ini dikarenakan dinding pagar rumah ibu Marsinah yang sudah dibersihkan dari coretan akan kembali kotor dalam beberapa hari bahkan semalam saja.
Masih menjadi pertanyaan besar bagi warga Jalan Kaliurang 14,5 dan sekitarnya siapa sebenarnya pelaku-pelaku aksi tersebut. Warga tidak tahu jelas kapan tepatnya aksi vandalisme ini dilakukan.
“Gak pernah mergokin, tau-tau pagi-pagi udah ada” tutur Yuni salah satu warga Jalan Kaliurang Km 15. Aksi vandalisme ini sudah ada sejak lama di sekitar Jalan Kaliurang maupun disekitar jogja. Warga juga takut, tak hanya mencoret mereka bisa saja melakukan perilaku criminal lain.
Warga juga enggan membersihkan lagi tembok yang sudah tercoreti. “Sebenernya ada niatan mau bersihin, tapi juga ntar dicoreti lagi, sia-sia jadinya.” Ujar Yuni. Mungkin hal inilah yang menjadi permasalahan sebagian besar warga tetap membiarkan hal itu terjadi. Warga sudah tak acuh dan cuek dengan aksi tersebut, jika diperbaiki akan dirusak kembali oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab.

Bukan hanya sekedar gambar-gambar yang di coret pada dinding maupun tembok, pelaku vandalisme juga kerap kali menuliskan kata-kata kasar dan tidak senonoh seperti makian. Hal ini membuat warga geram karena tingkah yang dilakukan pelaku vandalisme ini. Warga berharap aksi tidak patut dicontoh ini segera berakhir dan pemerintah seperti kepolisian juga membantu. 
Oleh: Nining Rumbia

Usaha SMA Ma’arif Yogyakarta Memerangi Vandalisme di Yogyakarta

Tembok Kosong Korban Vandalisme (Foto: Arum Catur Wahyuni)
Kabar Mahasiswa, Yogyakarta - Menuntut ilmu yang tinggi tidak membuat anak-anak dan remaja taat pada tata aturan. Pergaulan yang salah membuat mereka berbuat seenaknya. Aksi vandalisme sering digunakan mereka untuk menarik perhatian orang-orang disekitarnya.
Vandalisme sering diartikan sebagai perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lain. Yogyakarta dinobatkan sebagai kota nomor satu dalam kasus vandalisme menurut komunitas mural Indonesia berdasarkan tingkat keparahan dan titik daerah vandalisme.
Anak-anak kisaran SMP-SMA bahkan SD sering kedapatan dan tertangkap melakukan vandalisme oleh kepolisian. Alasanya pun berbeda-beda dari yang ikut-ikutan maupun bagian ritual dari geng yang diikuti. Aksi mereka sering dilakukan saat tengah malam.
Sekolah sebagai tempat mendidik anak dan remaja menjadi rujukan bila ada anak dan remaja yang melakukan aksi yang membahayakan. Tiap sekolah juga memiliki berbagai cara untuk ‘menghukum’ anak didiknya yang melakukan vandalisme.
Di SMA Ma’arif Yogyakarta, berdasarkan kesepakatan bersama anak-anak yang tertangkap akan diberi sanksi dengan membersihkan kembali atau mengecat ulang tempat yang mereka rusak.
“Siswa yang kedapatan atau dilaporkan melakukan aksi vandalisme kami beri sanksi membersihkan dan mengecat ulang lokasi yang di vandal, ini sebagai efek jera bagi mereka, “ tutur Ibu Fajarwati selaku kesiswaan. Awalnya anak-anak akan diberikan bimbingan konseling juga pemanggilan orang tua.
Sekolah juga mendukung pemberantasan aksi vandalisme karena kegiatan tersebut membuat berbagai tempat tidak indah lagi.
Pemerintah dan sekolah juga beberapa kali mengadakan penyuluhan tentang vandalisme serta pendidikan karakter dengan beberapa dinas terkait, ini sebagai upaya mencegah anak-anak melakukan vandal.
“Beberapa dinas juga memberikan kesempatan kepada anak-anak dengan lomba menggambar (mural) di tembok-tembok yang sudah ditentukan,” ujar ibu Fajarwati.
Ini dilakukan agar anak-anak dan remaja yang sebenarnya malah cerdas dalam menggambar bisa menyalurkan hobinya.
Dari hasil berbagai siswa yang ditanyai. Selain faktor-faktor diatas, berbagai faktor memang kerap menjadi latar belakang anak-anak melakukan vandalisme. Kasih sayang yang kurang dalam keluarga menjadi alasan yang kuat. Keinginan untuk bebas, kritik sampai kata-kata kotor dituangkan. Di usia belasan remaja pelajar umumnya masih mencari jati diri, mengikuti hal-hal baru yang belum tentu benar, kerap kali dilakukan.
Menurut ibu Fajarwati, kegiatan vandalisme sudah lekat terhadap kehidupan kita. Dari corat-coret meja dan kursi, melubanginya, menempeli dengan stiker, dan lain-lain sejak dini.
 “Mulai sekarang anak-anak semakin dewasa harusnya semakin tahu dan berubah menjadi putra-putri pembangun bangsa,” harap ibu Fajarwati.
            Pelajar menghabiskan hampir setengah waktunya dalam sehari disekolah. Sekolah harus menjadi tempat yang mengantarkan anak-anak menjadi pribadi yang baik. Pelaku vandalisme yang umumnya pelajar remaja harus diberikan bimbingan lebih karena usia mereka membuat pelajar remaja cenderung labill. Minimnya tempat menyalurkan ekspresi secara positif membuat mereka beralih ke hal-hal yang dinilai menarik.

Oleh: Arum Catur Wahyuni

Senin, 03 Oktober 2016

Menunggu Malioboro Rampung


Malioboro masih dalam pembangunan. (Foto: Afina Fatharani)
Kabar Mahasiswa, Kota Yogyakarta - Dimana lagi kalau bukan Malioboro, tujuan wisata belanja utama Yogyakarta selama bertahun-tahun, bahkan sejak zaman kolonial, salah satu yang terkenal adalah pasar sore nya, dikenal dengan harga murah dan bisa ditawar. Tidak lengkap rasanya bila turis mancanegara maupun dalam negeri mengunjungi Jogja tanpa mampir ke Malioboro dan foto ditulisan Jalan Malioboro. Tak hanya itu, Malioboro juga dikenal dengan pusat aktivitas budaya Jogja. Semua masyarakat maupun komunitas yang ada di Jogja datang ke Malioboro untuk memperkenalkan dan mengekspresikan budaya Jogja dan identitas mereka.
            Namun, Malioboro sekarang dinilai tidak seperti dahulu. Sudah banyak kendaraan yang membuat macet kawasan tersebut sehingga delman dan becak jarang yang harusnya dijadikan alat transportasi di kawasan itu ditinggalkan, selain itu toko-toko bahkan mall bernuansa modern menghiasi kawasan yang seharusnya menciptkan daerah belanja yang bebas dari mall dan tradisional memihak rakyat kecil. Lahan malioboro semakin menyempit, pedestrian (trotoar) yang harusnya ramah untuk pejalan kaki dijadikan area parkir oleh masyarakat. Sampah-sampah berserakan dimana-mana. PKL-PKL tidak ditata dengan semestinya menjadi terlihat semrawut. Kurangnya lahan hijau (pepohonan) menyebabkan Malioboro sangat panas disiang hari ditambah berdesak-desakan saat berberlanja. Hal ini yang membuat kawasan Malioboro tidak nyaman lagi seperti dahulu. Akhirnya, banyak wisatawan beralih ke daerah wisata lain.
Membangun Kembali Sumbu Filosofis
            Agar Malioboro tak kehilangan identitas dan penggemarnya, maka Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono turun tangan dengan mengeluarkan visi baru yaitu “Yogyakarta Menyongsong Peradaban Baru” . Hal ini diupayakan untuk melestarikan dan menjaga empat sumbu filosofis Yogyakarta yang merupakan ciri khas Yogyakarta berupa garis imajiner dari Tugu sampai Keraton Yogyakarta yang memiliki arti tersendiri bagi masyarakat Jawa. Diantaranya jalan Malioboro, Margoutomo, Margomulyo, dan Pangurakan. Bangunan-bangunan bersejarah sejak zaman kerajaan, Tionghoa hingga kolonial juga termasuk dalam jalan-jalan tersebut.
            Kawasan sepanjang Jalan Malioboro akan diubah lebih baru mengikuti zaman yang sudah modern ini. Namun, tetap mempertahankan keunikkannya sebagai daerah yang penuh seni budaya dan kental dengan gaya tradisionalnya. Nantinya, Malioboro bisa menjadi tempat yang nyaman untuk berjalan-jalan dan berwisata belanja, ruang untuk mengekspresikan diri juga akan diperbanyak, tidak hanya terpusat di perempatan Malioboro saja. Ruang yang semakin lebar dan luas diharapkan dapat menarik wisatawan semakin banyak. Berdasarkan data dari Disnas Pariwisata Yogyakarta wisatawan tahun 2016 diperkirakan naik mencapai 10 persen – 15 persen setelah pembanguan dari tahun 2015 tercatat, 3.896.572 orang wisatawan nusantara dan 292.096 wisatawan mancanegara.
Progres Revitalisasi
            Sudah memasuki bulan ke tujuh semenjak revitalisasi kawasan Maliboro. Revitalisasi yang dimulai April 2016, menurut kebanyakan masyarakat progress belum terlalu signifikan, meskipun begitu sedikit-demi sedikit terlihat perubahan yang terjadi di kawasan Malioboro ini. Dimulai dari pemusatan area parkir dari sisi Timur ke Taman Parkir Abu Bakar Ali, untuk mengatasi parkir-parkir liar. Tetapi, masih saja ada area parkir Malioboro lainnya yang harus dibenahi yaitu parkiran di gedung Bank Indonesia dan Pos Indonesia. Bahkan parker di Abu Bakar Ali yang dikabarkan gratis tetap membayar sebesar Rp 3.000,- .
            Proses pengerjaan pedestrian paket pertama dari Inna Garuda sampai hotel Mutiara bisa dibilang tinggal finishing. Tinggal penutupan drainase dan pembuatan fasilitas umum, semua bagian sudah ditutupi oleh alas bermaterial andesit dan teraso yang berasal dari Jogja sendiri serta difabel line dari alumunium. Pada daerah paket kedua yaitu dari Hotel Mutiara hingga Ketandan masih dalam proses pengerjaan. Terlihat para pekerja fokus di trotoar mall Malioboro yang membutuhkan tenaga kerja lebih banyak. Masih terbukanya drainase yang membahayakan pejalan kaki dan pengendara motor maupun mobil karena hanya ditutupi seng, yang menandakan adanya pembangunan. Pemasangan dan pengecoran alas untuk pejalan kaki juga mulai dikerjakan. Targetnya akhir tahun ini sisi timur sudah selesai dalam pengerjaan pedestrian. Selesai disisi timur, pembangunan pedestrian beralih kesisi barat pada tahun 2017. Dari Ketandan samapi titik nok akan dimulai pada tahun 2018 di sisi kanan dan kiri. Semua revitalisasi pedestrian ditargetkan selesai pada tahun 2019. Pemaketan dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat pembangunan. Pekerja mempunyai alasan tersendiri bila pembangunan dinilai lambat,   
            “Ada kendalanya. Orang-orang yang lewat menginjak-injak hasil kerjaan sama cuaca, “ ujar salah satu pekerja yang tidak ingin disebutkan namanya.
            Waktu kerja yang lama padahal juga diterapkan. Namun, masih saja terkesan lama. “Jam kerjanya itu dari jam tujuh sampai selesai. Kalau udah selesai jam lima udah balik (pulang)”, katanya. Dari rancangan yang diberikan pemerintah Malioboro akan terlihat ditargetkan seperti jalan-jalan di Singapura.
Tanggapan Pengunjung dan Pedagang
            Selama kurang lebih 15 tahun berdagang di kawasan Malioboro. Menurut Bapak Isman (42 th) pembangunan kali inilah yang terbesar. Pedagang sangat mendukung perbaikan di Malioboro, meski banyak halangan.
            “Selama 15 hari pas awal pembangunan itu dari koprasi diminta libur 15 hari. Pas balik banyak debu. Pengunjung berkurang drastis,” ungkapnya.
            Omzet penjualan menurun bila sehari-hari menjual jus buah satu juta hingga lebih. Setelah adanya revitalisasi omzet penjualan turun hingga Rp. 200.000,- sampai Rp 500.000,-.
            Banyaknya pengunjung berpindah ke sisi barat karena sisi timur dinilai berbahaya karena banyak lubang galian dan kotor karena pasir. Banyak pengunjung berpindah. Nasib PKL masih simpang siur, belum ada jaminan pemindahan, dan lain-lain. Namun, Pak Isman menuturkan, bila ada instruksi pindah atau tutup sementara oleh pemerintah akan diruti.
            Salah satu pengunjung bernama Dika (19 th) dari Universitas Islan Indonesia jurusan Akuntansi menyampaikan bahwa karena ada revitalisasi tidak nyaman di bagian berada di sisi timur pedestrian. Tapi, menurutnya disisi inilah yang paling banyak pedagangnya.
            “Agak terganggu sih, masih dibangun nyari jalannya juga susah. Panas juga/ gak ada pohonnya kalau siang gini. Kalau capek juga gak tau duduk dimana.”ujarnya.
            Banyak masyarakat mendoakan revitalisasi pedestrian Malioboro cepat rampung. Agar pedagang dan wisatawan kembali ramai dan nyaman berada di kawasan Malioboro ini. Jika masih seperti ini kawasan Malioboro tidak enak dipandang.
            Malioboro diharapkan menjaga ciri khas atau keistimewaannya bukan saja sebagai wisata belanja. Harapan dari pedagang setelah revitalisasi selesai adanya penataan yang baik dan tetap di daerah yang ditempati sekarang. Harapan pengunjung maupun wisatawan Malioboro setelah revitalisasi selesai adalah banyaknya ruangan publik penuh seni budaya, ruang terbuka hijau, dan fasilitas umum yang memadai seprti toilet dan tempat duduk. Malioboro tak hanya menjadi tempat belanja saja, namun juga tempat bersantai minum kopi atau wedang seperti yang diceritakan saat-saat awal malioboro
            Nantinya malioboro akan ditanami pohon perdu dan pohon soka. Dihiasi street furniture berupa toilet bawah tanah, kursi, kran air minum, parkir sepeda, lampu jalan khas Jogja, dan tempat sampah. Konsep baru yang modern, yang digadang-gadang pemerintah diharapkan sesuai ekspetasi dan untuk masyarakat, janganlah merusak fasilitas yang dibangun untuk kita ini dan untuk menikmati semua itu kita harus sabar menunggu hingga tahun 2019.


Oleh : Anhar Maulana, Andara Okta, Nining Rumbia, Arum Catur Wahyuni

Selasa, 20 September 2016

Beberapa Program Studi Uii Mengalami Peningkatan Pendaftarr

Kabar Mahasiswa - Penerimaan Mahasiswa baru Universitas Isllam Indonesia (UII) Periode 2016/2017 telah berlalu. Seluruh mahasiswa baru telah resmi menjadi keluarga besar UII. Tahun ini UII menerima mahasiswa baru sebanyak 4,201 orang dari 27,297 pendaftar dari seluruh Indonesia. beberapa progam studi mengalami peningkatan pada tahun ini.

UII

Dari 33 program studi S1 dan D3 yang ada di UII, terdapat 16 pogram studi mengalami peningkatan jumlah pendaftar. dan 10 di antaranya mengalami lonjakan di atas 20% apabila dibandingkan pada tahun ajaran 2015/2016. Seperti Pendidikan Kimia persentase peningkatan jumlah pendaftar 46%, Psikologi 36%, Hukum Islam 32% dan Teknik Industri IP meningkat 28%.

Selain itu, UII menerima 14 mahasiswa baru dari Thailand, 11 mahasiswa melalui program Beasiswa ASEAN dan 3 mahasiswa lainnya melalui program Beasiswa Program Studi Hukum Islam. Selain itu selama beberapa tahun terakhir jumlah pendaftar UII yang berasal dari luar Jawa terus meningkat, bahkan hingga ke wilayah Indonesia Timur seperti Sulawesi dan Papua.

Oleh Anhar Maulana.

Akreditasi A, Prodi Ilmu Komunikasi Tetap Menyediakan Empat Kelas





Mahasiswa Baru Univerista Islam Indonesia
Ilmu Komunikasi adalah salah satu Program studi yang terdapat pada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FBSB) di Universitas Islam Indonesia yang terletak pada Jalan Kaliurang KM 14,5 Sleman, Yogyakarta. Calon mahasiswa baru yang ingin mendaftar di Program Ilmu komunikasi tidaklah seikit. Program studi ilmu komunikasi ini merupakan salah satu jurusan yang banyak diminati oleh calon mahasiswa baru. Tahun ajaran 2016/2017 ini prodi ilmu komunikasi menerima banyak pendaftar.

Prodi ilmu komunikasi menyediakan kuota empat kelas yang maksimal akan di isi oleh 50 mahasiswa perkelasnya untuk tahun ajaran 2016/2017 ini. Akan tetapi dari 182 calon mahasiswa yang berhasil diterima, hanya 127 saja yang berhasil bertahan dikarenakan 55 calon lainnya mengundurkan diri. Hal ini berarti untuk angkatan tahun 2016 program studi ilmu komunikasi hanya terdapat tiga kelas di bandingkan 2 tahun terakhir yang terisi penuh 4 kelas.

Universitas Islam Indonesia menyediakan beberapa tes pendaftaran untuk dapat berhasil menjadi salah satu mahasiswa UII. Dari beberapa tes tersebut calon mahasiswa ilmu komunikasi paling banyak lolos melalui tes CBT (Computer Based Test). Dimana calon mahasiswa akan melaksanakan tes dan mengetahui hasil tes pada hari yang sama.

Tahun ajaran baru ini ilmu komunikasi menerima berbagai mahasiswa baru yang berasal dari seluruh Indonesia.  Asal mahasiswa baru paling banyak adalah dari Jawa Tengah dengan jumlah 37 mahasiswa, Yogyakarta 22 mahasiswa, Kalimantan 16 mahasiswa, Jawa Barat 10 mahasiswa, Jakarta dan Jambi masing-masing 2 mahasiswa, Jawa Timur 6 mahasiswa, NTB, Kep Riau, dan Sulawesi masing-masing 3 mahasiswa, Riau 5 mahasiswa, sumatera 4 mahasiswa, Aceh 1 mahasiswa, dan  1 mahasiswa dari Papua.

Dengan Akreditasi yang mengalami loncatan drastis dari akreditasi C menjadi akreditasi A, ilmu komunikasi masih tetap menyediakan 4 kelas yaitu masing-masing perkelas di targetkan 50 mahasiswa yang berarti ilmu komunikasi akan menerima 200 atau lebih calon mahasiswa baru pada tahun ajaran baru 2017 nanti. Penyediaan 4 kelas ini disebabkan karena faktor gedung dan ruang kelas yang kurang sehingga tidak memungkinkan untuk ilmu komunikasi menerima lebih dari 4 kelas.


Oleh: Nining Rumbia

Alasan Dibalik Penurunan Mahasiswa Baru


Kabar Mahasiswa, Kampus Terpadu - Universitas Islam Indonesia (UII) telah berdiri sejak 71 tahun yang lalu, UII selalu memiliki mahasiswa – mahasiswi kompeten dengan lulusan terbaik yang tersebar diseluruh Indonesia maupun beberapa negara lainnya dengan tujuan membangun Indonesia. Kualitas yang mumpuni dari mahasiswa/i dan alumni terbukti nyata di masyarakat, menjadikan UII sebagai universitas tertua di Indonesia yang mendapatkan kepercayaan besar oleh pemuda-pemudi Indonesia mencari dan menggali ilmunya.
Mahasiswa baru mengikuti masa orientari.
                 Foto: Panitia PESTA UII 2016
Beberapa tahun belakangan ini UII menunjukkan bahwa masyarakat dan calon mahasiswa tertarik dengan UII. Ada sebanyak 27.297 pendaftar pada tahun ini meskipun terjadi sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya yaitu 27.654 pendaftar namun tidak menyurutkan minat masyarakat terhadap UII. Menurut data dari kemahasiswaan UII, pada tahun akademik 2014/2015 terhitung 6.649 mahasiswa baru, lalu tahun akademik 2015/2016 berjumlah 5.386 mahasiswa dan pada tahun akademik 2016/2017 sebanyak 4.201 mahasiswa baru yang diterima. Dibanding tahun-tahun sebelumnya penerimaan mahasiswa mengalami penurunan, terlihat dalam tabel ada penggurangan 1.185 mahasiswa baru.
Tabel
 Pengurangan kuota mahasiswa baru ini dilakukan untuk memenuhi rasio dari Kemenristekdikti (Kementerian Riset, Teknologi, & Pendidikan Tinggi). Berdasarkan surat edaran peraturan Mentri, di perguruan tinggi swasta jumlah ideal dosen dan mahasiswa yaitu satu banding 30 (1:30) untuk mata kuliah eksakta dan untuk mata kuliah sosial, satu banding 45 (1:45). Berbeda dengan perguruan tinggi negeri rasio dosen dengan mahasiswa adalah satu banding 20 (1:20) untuk ekstakta dan satu banding 30 (1:30) untuk ilmu sosial. Jika perguruan tinggi melanggar rasio dosen dengan mahasiswa yang telah ditentukan, maka sanksi untuk perguruan tinggi tersebut ada di depan mata.
Dikutip dari LPM Himmah, Selasa (20/9/2016), seperti yang disampaikan oleh wakil rektor tiga, Abdul Jamil. Penurunan mahasiswa baru tahun ini disengaja karena rasio jumlah dosen dan mahasiswa di beberapa fakultas belum memenuhi standar, serta adanya perbaikan fasilitas terlebih dulu. 
Dengan dosen tetap UII yang berjumlah sekitar 100-an lebih, maka seharusnya UII hanya akan menerima sekitar 4.500-an mahasiswa baru. Berdasarkan tabel diatas ,UII dari tahun-ketahun berusaha untuk mengurangi penerimaan mahasiswa baru untuk mencapai standar ideal.
Penurunan mahasiswa baru sangat terasa dalam PESTA 2016 (Pesona Ta’aruf) dan PEKTA (Pekan Ta’aruf) salah satunya SERUMPUN (Semarak Ta'aruf Mahasiswa Penuh Makna) yang merupakan masa orientasi mahasiswa baru. Peserta tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang ramai, malah cenderung sepi karena mahasiswa yang lebih sedikit. Pemangkasan mahasiswa baru yang diterima berdasarkan rasio dengan dosen yang mengajar juga berdampak pada acara tahunan tersebut. 
ARUM CATUR WAHYUNI

Jurusan yang paling diminati oleh mahasiswa baru di Universitas Islam Indonesia





Kabar Mahasiswa, Kampus Terpadu - Universitas Islam Indonesia atau sering disingkat UII adalah perguruan tinggi swasta nasional tertua di Indonesia yang terletak di daerah Yogyakarta. Dengan lokasi kampus yang tersebar di beberapa wilayah, seperti kampus terpadu terletak di Jalan kaliurang km 14,5 Kabupaten Sleman dengan jarak gunung merapi hanya 20 km dan dekat dengan tempat wisata kaliurang, Universitas islam Indonesia ini memiliki 9 fakultas dan 47 jurusan, dengan 4 program diploma (D3), 23 Program studi strata (S1), 5 program profesi, 10 program strata (S2) dan 3 program strata (S3).  Ada  beberapa fakultas UII yang tersebar antara lain yaitu fakultas ekonomi terletak di jalan ringroad utara, condongcatur kabupaten sleman. Fakultas hukum terletak di Jalan Taman Siswa, kota Yogyakarta dan kampus lainnya ada di Jalan Cik Diktiro, kota Yogyakarta dan di Jalan Demangan Baru, Kabupaten Sleman.

Pada tahun ajaran baru 2015-2016 dari beberapa jurusan yang paling diminati oleh para mahasiswa baru yang pertama yaitu pendidikan kimia sebesar 450% dan yang kedua yaitu jurusan ilmu komunikasi sebesar 349,09%. awal bulan Desember tanggal 23 Juli 2016 lebih dari 27.654 calon mahasiswa baru telah ikut serta dalam ujian seleksi UII artinya terjadi peningkatan sebesar 5,36% dibanding pendaftar tahun sebelumnya yang berjumlah 26.248 pendaftar. 

Namun dari 27.654 pendaftar tersebut hanya 5.386 calon mahasiswa yang uii terima dan melakukan registrasi akhir. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 6.649 mahasiswa dikarenakan dari pihak UII sendiri berusaha menekankan dan pembatasan calon mahasiswa guna untuk menyeimbangi fasilitas yang ada di kampus, karena dari kampus UII hanya mampu memberikan fasilitas yang ada hanya mampu 5000 mahasiswa.




oleh : Andara okta      

Selasa, 13 September 2016

Harga Hewan Kurban Menjelang Idul Adha

Kabar Mahasiswa, Yogyakarta - Memperingati hari Idhul Adha 1437 H tentu menjadi sesuatu yang di tunggu - tunggu oleh para penjual dan peternak hewan kurban. Momen hari raya ini banyak di manfaat kan oleh sejumlah orang untuk mencari rezeki, salah satunya oleh bapak Muhammad Farij yang memiliki usaha layanan penyedia hewan kurban.

Foto Ilustrasi
Usaha yang di rintis sejak 10 tahun ini menjual hewan kurban dari mulai sapi, kambing, dan domba dengan harga yang bervariasi. Untuk hewan domba di jual dengan harga kisaran Rp.1.750.000 s/d Rp.3.000.000 per ekornya. Untuk sapi pak Farij mematok harga Rp.18.500.000 s/d Rp.20.000.000 per ekornya. Harga ini tentu sesuai dengan kualitas hewan kurban tersebut dan memenuhi syarat untuk di kurbankan. Perbaikan demi perbaikan di lakukan untuk menjaga kualitas hewan kurban pak Farij. 

"Lebih dari 10 tahun setia melayani ibadah qurban. Perbaikan manajemen administrasi, manajemen waktu pengantaran serta kualitas hewan qurban sentiasa kami perhatikan. Tiga tahun terakhir ini stok pakan kami menggunakan pakan fermentasi di campur hijauan, sehingga menjadikan kualitas hewan qurban terjamin baik secara kesehatan maupun ketersediaan stok pakan." Ujarnya.

Selain menjual hewan kurban, penyedia hewan kurban yang berkantor di Jl. Kaliurang km 4,5 Tawangsari CT II D2 Yogyakarta ini juga memiliki jasa antar hewan kurban untuk di kirimkan ke alamat pembeli. Usaha pak Farij telah menjual kurang lebih 3500 kambing dan 60 sapi dalam 10 tahun terakhir. "Kami akan senantiasa menjaga nilai-nilai SALAM (Sehat, Amanah, Lengkap, Antar, dan Menyalurkan) untuk layanan terbaik bagi Shohibul Qurban." ucapnya

Oleh : Anhar Maulana

Ngekos di Lodadi, Mahasiswa Kecipratan Daging Kurban




Hari Raya Idhul Adha merupakan hari besar bagi seluruh umat islam di dunia.  Seluruh masyarakat akan berkumpul dan melaksanakan sholat Idhul Adha bersama begitu pun yang dilakukan oleh warga dusun Lodadi RT 02 RW 05. Lebaran haji merupakan hari raya kedua umat islam. Setelah shalat biasanya warga akan mendapatkan daging kurban. 

Hari Raya Idhul Adha 1437 Hijriah yang jatuh pada tanggal 12 september 2016 ini  tidak terlepas dari tradisi umat islam yaitu berkurban. Hal ini pun yang dilakukan warga dusun Lodadi. Setelah melakukan shalat bersama, warga yang di tugaskan untuk melaksanakan penyembelihan dan pembagian daging kurban berkumpul pada lokasi yang telah disepakati bersama. Pemotongan hewan kurban ini dilaksanakan pada 08.00 pagi yang terletak di tengah-tengah dusun lodadi. Di lokasi penyembelihan telah didirikan sebuah tenda untuk nanti menjadi tempat untuk memotong dan membagi hewan kurban.
            “Sapinya itu ada 4, kambing yang kurban 7 yang aqiqah 1. Yang aqiqah nya sendiri jadi kambingnya ada 8” tutur Irum salah satu warga yang bertugas dalam penyembelian dan pembagian daging kurban.
Penyebelihan dan pemotongan daging kurban ini dilakukan oleh warga laki-laki dan warga perempuan mencatat, membagi  jumlah daging perbungkusnya untuk nanti dibagikan ke warga. Kebanyakan warga yang turut bertugas dalam pemotongan dan pembagian hewan hasil kurban ini didominasikan oleh warga laki-laki baik remaja maupun dewasa.
Tahun ini warga Lodadi mendapatkan 1 kambing lebih dari warga yang menjalankan sunnah aqiqah. Kambing dan sapi yang disembelih tidak langsung di bagi kepada warga. “Kalo kambingnya itu memang kami bagi cukup untuk warga lodadi, tapi kalo untuk sapinya kan seluruh jadi anak kos nya juga dapet” ungkap Irum. Untuk daging kambing hanya di peruntuhkan kepada seluruh warga lodadi RT 01 dan RT 02. Dan untuk sapi di bagikan keseluruh warga termasuk seluruh kos-kos  mahasiswa yang berdiri di dusun Lodadi. Masing-masing kos mendapat satu jatah daging sapi dan kambing.
Daging qurban akan di bagikan pada sore pukul 16.00 setelah shalat ashar. Warga terlebih dahulu di beri undangan dan kupon untuk mengambil daging kurban.  Masing-masing warga yang datang pada lokasi penyembelihan hewan qurban dan mengantri untuk mengambil jatah daging mereka, begitu pun setiap kosan yang diwakili oleh penjaga atau pemilik kos. Daging kurban dibagi secara merata ke seluruh warga yang tinggal di dusun Lodadi.
Pembagian daging kurban seperti ini telah dilakukan warga Lodadi dari tahun ketahun. Tidak ada warga yang tidak mendapatkan daging kurban begitupun setiap kosan yang ada pada dusun Lodadi. Hal kecil semacam ini yang menjadikan warga Lodadi hidup damai dan tentram.


Oleh: Nining Rumbia